Anak dengan indera keenam
Menjaga anak dengan kelebihan khusus dari gangguan mahluk astral
Indera keenam berperan sebagai indera untuk menangkap informasi tentang dunia sekitar yang tidak bisa diperoleh dengan indera biasa. Dalam bahasa inggris, indera keenam dikenal dengan istilah sixth sense. Adapun dalam istilah teknis parapsikologi, indera keenam dikenal dengan istilah extra sensory perception atau disingkat ESP
Anak dengan indera keenam | Pernah melihat film yang dibintangi bruce willis dengan judul sixty sense yang meraih 6 kategori dalam anugrah film OSCAR yang menceritakan kemampuan indera ke6 yang tinggi sekali apda anak anak hingga dapat melihat mahluk mahluk dimensi lain.
Terlebih dalam film tersebut digambarkan dapat melihat arwah arwah penasaran orang meninggal, dan dalam dunia kita yang bukan film pun tentunya sering mendengar kabar atau melihat sendiri adanya anak anak dengan indera ke6 yang sangat aktif.
Anak anak seperti itu sangat wajar bahkan perlu kita ketahui bahwa setiap manusia semenjak lahir itu sudah memiliki indera ke6 dan sangat berefek ketika masih bawah 10 tahun dan setelah menginjak usia 10 tahun keatas akan menurun bahkan terkesan hilang.
Namun ada kalanya ada yang memang indera ke6 nya akan tetap terbuka lebar (sangat aktif) dan melihat jelas alam lain lengkap dengan isinya sampai menuju remaja atau seterusnya jika memang anak tersebut mempunyai kelebihan khusus, namun ketika dalam masa anak anak bisa membawa dampak dampak negatif yang harus diperhatikan dan dikondisikan dengan benar oleh orang tua dan keluarganya.
Kondisi kejiwaan anak anak dengan kelebihan khusus tersebut sangat rentan terlukai dan membuat minder, menarik diri dari lingkungan sosial atau bisa juga menjadikan anak anak menjadi pemarah, dan agresif dalam segala hal atau hal hal tertentu.
Semua itu bisa terjadi ketika orang tuanya dan keluarganya menganggap apa yang dikatakan dan dilihat oleh anak anak dengan kelebihan khusus tersebut hanya sebagai hayalan atau niatan menipu pdahal itu semua benar adanya apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak anak tersebut.
Ciri anak punya indera keenam
Nah untuk dasarnya juga kita tentunya harus melihat ciri ciri anak dengan indera ke6 yang sangat aktif agar tidak hanya menerka nerka dan bisa salah penilaian, nah berikut adalah beberapa ciri cirinya yang bsia menjadi pertimbangan apakah anak tersebut indera ke6 aktif atau hanya kepekaan anak kecil pada umumnya.
1. Bisa bercerita dengan detail apa yang dilihatnya baik lewat perkataan atau gambar
2. Memiliki kecerdasan yang lebih dari rata rata terlihat dari tutur kata atau pertanyaanya
3. Kadang suka menyendiri dan seolah olah bermain dengan teman sebaya atau serupa orang dewasa yang tak kasat mata
4. Mampu memberitahu adanya gangguan gangguan mahluk astral maupun niat jahat manusia sekalipun dan sejenisnya
5. Kadang keinginanya melampaui batas usia pada umunya dan terkesan nakal susah diatur jika tak sesuai keinginan karena mempunyai ide ide sendiri atau dibisiki oleh mahluk lain.
6. Rumah tempat tinggal akan sering tercium bau bau aneh yang tak jelas asalnya karena kedatangan tamu tamu tak kasat mata yang tertarik
Itulah 6 ciri ciri pembanding untuk anak anak dengan kelebihan khusus dalam indera ke6 dan bisa dijadikan sebagai penilaian apakah anak kita mempunyai ciri ciri tersebut (minimal 4 ciri), dan bisa dikatakan memang bukan hanya kepekaan wajar apda anak kecil pada umumnya yang bisa merasakan kedatangan entitas astral, dan merasakan hawa hawa astral disekitarnya secara sekilas.
Dan setelah tau jika anak tersebut mempunyai kelebihan khusus lalu apakah ada dampak negatifnya seperti yang tertulis diatas tadi? ada dan tentunya bisa menjadikan dampak yang buruk biasa hingga menjadi buruk sekali seperti cerita anak dari teman mataketiga sendiri dalam cerita singkat ini
Ketika mataketiga masih ngontrak di madiun nah disana ada kenalan yang kebetulan punya anak perempuan yang mempunyai kelebihan, yaitu indera ke6 nya aktif namun yang menjadi masalah adalah ketika orang tuanya sendiri tidak perduli.
Serta mertuanya membuat cucunya sebagai ajang praktek perdukunan dengan dalih pengobatan dan menutup mataketiga anak tadi, lalu teman temanya menganggap anak berusia 12 tahun tersebut sebagai anak kurang waras dan temene hantu karena sering bicara sendiri dan bermain main sendiri.
Bagaimana tidak, seperti yang mataketiga ketahui sendiri anak tersebut kadang berbicara dan tertawa tawa sendiri disebelah tumpukan batu bata samping rumah, dan seolah olah bermain main dengan anak anak kecil yang mataketiga lihat, setelah merasa tidak beres akhirnya istri mataketiga menyapanya dan bertanya “ngobrol sama siapa?” anak tersebut menjawab “sama anak anak kecil gundul dan mereka mau ajak maen ke belakang rumah”, sedang belakang rumahnya adalah kebun bambu.
Keseharian anak tersebut sangat memprihatinkan dilain kesempatan ia menjadi anak pemalu dan tidak percaya diri, rajin menangis karena dihina oleh temen temanya juga tidak diterima oleh keluarganya sendiri.
Seolah olah sebagai anak cacat mental, orang tuanya sendiri sibuk dengan dunia mereka masing masing hingga membuat anak ini terlantar dan bahkan sampai sampai ketika waktu mandi saja anak tersebut tidak tau caranya mandi dan harus dimandikan semenjak kecilnya.
Satu satunya yang selama ini menjaganya hanya satu orang yaitu neneknya yang mengajarinya mandi pada usia 12 tahun tersebut dan mengajariya makan, kadang nenek tersebut bertanya pada mataketiga dan istri kenapa anak itu bisa menjadi begitu.
Seolah olah setiap saat bermain main dengan orang tua, kadang anak anak tergantung dimana lokasi anak tersebut singgah, jika sama anak anak kecil ditumpukan batu bata, jika orang tua dibawah pohon mangga, jika nenek nenek disungai belakang rumah dan lokasi lokasi dengan jurig lainya.
*nah itulah sepenggal ceritanya untuk memberi gambaran seperti apa dampak jika terabaikan.
Disukai mahluk gaib
Artikel dilanjutkan kembali dalam bahasanya yaitu kenapa bisa sampai anak dengan indera ke6 sangat menarik bagi mahluk halus dan sering disalah artikan sebagai anak cacat mental yang akhirnya tidak diperhatikan baik baik karena dianggap aib atau dianggap nakal.
Pada dasarnya anak dengan indera ke6 aktif mampu melihat atau merasakan apa saja secara sifat dasar energi atau mahluk tersebut dan anak anak kan polos jadi sangat mudah dikendalikan oleh mahluk astral tersebut sebagai media interaksi dengan dunia manusia lainya atau istilahnya sebagai media eksistensi mahluk astral.
Awal awal mungkin hanya akan masuk dalam mimpi atau datang sekelebat sekelebat dalam wujdu yang dikenal anak tersbeut karna berulang ulang datang, lalu seolah olah menjadi teman atau leluhur dan pemomong anak tersebut namun jika ini diartikan sebagai kebaikan yang diaminkan oleh orang tua atau sekitarnya.
Keshehatan mental anak dengan indera keenam
Malah bisa membuat anak tersebut menjadi alat belaka bagi mahluk astral yang katanya “baik” namun menerjang batasan antara manusia dengan mahluk astral dan membuat anak anak menjadi tools alias alat belaka.
Namun jika tidak seperti kadang malah anak dengan indera keenam dianggap cacat mental, keterbelakangan atau malah bibit penyakit jiwa dan hanya diberikan pengobatan medis maupun malah dibiarkan saja seperti anak teman mataketiga diatas tadi, dan akhirnya ya sama saja anak tersebut akan menjadi asik didunianya sendiri.
Tak menjadi anak anak pada umumnya dalam kesadaran dan keberadaanya dan akan menjadi alat eksistensi dari mahluka stral tersebut agar ditakuti atau dipuja sebagai “leluhur” atau pemomong meski pada dasarnya bukan sebab leluhur dan pemomong tidak akan menjadikan manusia sebagai alat eksistensi mereka.
Karena ketika anak anak dengan indera ke6 ini dibiarkan saja dan tidak diarahkan secara medis maupun kejiwaanya maka tentunya akan memabwa dampak yang negatif dan berimbas pada usia usia berikutnya, sebab selain medis.
Mereka (anak anak dengan indera ke6 aktif) sangat membutuhkan asupan kejiwaan dalam bahasa anak anak bagaimana menyikapi apa yang mereka lihat, mereka dengar dan dengan siapa mereka bermain dan apa yang boleh dan tidak boleh dikatakan kepada orang lain selain orang tuanya atau keluarga yang paham agar tidak mendapatkan cap cacat, nakal atau se
macamnya.
Nah sekian artikel bagaimana menyikapi Anak dengan indera keenam dan akan dilanjutkan ke seri seri selanjutnya sampai tuntas, sebab terlalu panjang jika dibahas dalam satu artikel saja.
silahkan berkomentar atau bertanya jawab dengan sopan dan santun