Dukun alias Orang Pintar
Dukun alias orang pintar | Semenjak era nenek moyang kita, masyarakat kerap kali mengagungkan orang yang dikira atau dikatakan mempunyai pengetahuan luar biasa serta keahlian dalam menyelesaikan berbagai masalah, baik secara duniawi maupun kesehatan dan bidang keilmuan gaib.
Dalam perjalanan waktu masyarakat menamai atau menyebut orang tersebut sebagai orang pintar dan kerap kali disandingkan dengan posisi seorang dukun, yang diyakini mempunyai koneksi spesial dengan dunia roh serta kekuatan gaib, namun apakah benar anggapan bahwa orang pintar atau wong pinter (jawa) itu sama posisinya sebagai seorang dukun?
DUKUN itu seperti apa pada dasarnya?
Nah kita akan kembali lagi pada pemahaman dasar DUKUN itu seperti apa dan tugasnya apa saja, apakah sama dengan sosok dukun yang dikoreleasikan dengan hal hal negatif dalam film dan omongan omongan miring era sekarang?
Dukun pada awal mulanya hadir dalam keterbatasan ilmu dan keterbatasan segala hal pada era kuno dahulu, jadi pada saat seseorang melatih atau tirakat dengan sungguh sungguh akan bisa membuka cakrawala spiritualnya, yang secara otomatis akan membuka kemampuan kemampuan supranaturalnya.
Beberapa kemampuan seseorang yang sudah mampu membangkitkan kemampuan supranatural dan spiritualnya sendiri adalah bisa untuk menyelesaikan berbagai masalah, baik masalah duniawi atau hal yang bersifat mental kejiwaan serta masalah masalah diluar jangkauan akal nalar manusia pada umumnya.
Sehingga secara wajarnya akan dianggap sebagai orang yang lebih berpengetahuan daripada orang disekitarnya, dan mendapat julukan sebagai dukun, tabib, penghusada, ngkik ataupun sbeutan sebutan lain yang merujuk pada posisi orang pintar, wong pinter pada masa dan tempat ia hidup.
Jika membaca uraian singkat diatas, maka sangat bisa sebutan orang pintar disamakan dengan dukun dikarenakan sama sama memiliki kemampuan ini itu dan bersumber dari dunia spiritual serta supranatural, itu tidak salah dan sah sah saja.
Dukun alias orang pintar ada banyak bidang
Namun perlu diketahui juga bahwa dukun sendiri atau orang pintar sendiri ada banyak jenis jenisnya, istilahnya ada banyak cabang dari dukun itu sendiri dan tidak bisa seorang dukun menguasai segala bidang spiritual dan supranatural serta berbagai turunan keilmuan tersbeut secara total, ya seperti adanya guru ahli dan guru umum, masing masing punya kelas dan tingkatan serta pengetahuan ilmu masing masing.
Mulai ada dukun tukang ramal, dukun pijat, dukun anak, dukun suwuk, dukun pengobatan, dukun santet, dukun pelet, dukun ahli kerejekian, ahli khodam dan prewangan serta berbagai macam jenis dukun pada umumnya dan tidak semua dukun atau wong pinter itu identik dengan jin dan segala macam mantra, ada yang pakai mantra dan jin ada pula yang memakai sugesti dan daya energi alami serta herbal serta pengetahuan tentang kejiwaan/spiritual.
Jadi dukun atau wong pinter atau orang pintar tidaklah seperti penggambaran penggambaran dalam film dan kisah kisah bersifat dogmatis, dukun selalu dikaitkan dengan hal gaib dan ilmu hitam, memegang keris dan berbaju tradisional, sebab dukun sama halnya dengan profesi profesi lain, misalkan seorang guru tentu juga manusia yang ada manusia jahat ada juga yang buruk, pengajar pengajar kebaikan saja ada yang memperkosa muridnya, apakah lalu kita bisa gebyah uyah semua pengajar adalah pemerkosa?
Tentu saja tidak bisa, guru, pengajar keilmuan apapaun itu adalah jabatan, jabatan tidak memiliki keinginan dan nafsu atau niat jahat, manusianyalah yang membangkitkan dan melakukan kejahatan serta kebaikan didalamnya, jadi dukun bukanlah profesi kejahatan, namun tidak dipungkiri ada sebagian yang berprofesi sebagai dukun lalu berbuat kejahatan.
Kesimpulan tentang orang pintar ini menurut jalak paningal, boleh boleh saja disamakan sebagai dukun atau apa saja sebutanya, namun pada dasarnya orang pintar pada umumnya membaktikan diri kepada masyarakat sesuai dengan kapasitas dan kualitasnya dalam hal spiritual, supranatural yang berkaitan dengan hidup masyrakat sehari hari.
Orang pintar era modern sekarang ini, sudah lebih memajukan metode keilmuan mereka dengan ilmu sains dan psikologi yang mana itu sudah ada pada jaman dahulu meski dengan bahasa yang kuno dan terkesan mistis, padahal jika dikaji lebih mendalam ya tidak mistis sama sekali.
Namun semua kembali lagi pada orang pintar itu sendiri, bisakah memberi pemahaman tentang kemampuan mereka masih relevan dijaman sekarang, sebab segala hal yang ada dalam dunia manusia ini erat hubunganya dengan dunia spiritual yang mau tidak mau akan bisa bersentuhan dengan kegiatan supranatural. Rahayu
silahkan berkomentar atau bertanya jawab dengan sopan dan santun