Film Horor Indonesia
Film Horor Indonesia, kakek cangkul, suster ngesot, pemuja iblis, hantu jeruk purut, roy kiyoshi sampai arwah pocong perawan dan segambreng judul film horor Indonesia telah wara wiri dalam layar bioskop, mulai dari yang wah sampai yang malah menyuguhkan aksi absurd dan skenario itu itu saja.
Bagi penulis yang menyukai film horor baik yang luar negeri maupun dalam negeri tentu agak sedikit kecewa dengan yang disuguhkan para film maker tanah air, dimana tidak sedikit dari mereka yang menyuguhkan cerita terlalu berandai andai dengan mengambil template kisah dari luar negeri, kisah dan cerita yang bukan dari Indonesia.
Opini Film Horor Indonesia
Padahal menurut penulis yang sekaligus sering berinteraksi dengan alam lain dan mahluk gaib merasakan banyak sekali cerita seram lokal yang jika digaraps erius tentu akan fenomenal, lebih dari the conjuring, insidious ataupun film film yang merajai perfilman genre tersebut secara global.
Sebut saja kisah pesugihan babi ngepet, pesugihan nyi blorong dan kisah pesugihan pesugihan lain yang tentunya berujung penyesalan, atau kisah kampung kampung gaib yang sering wara wiri kita dengar dari mulut ke mulut ataupun melalui media online.
Yang tak kalah seru tentunya kisah rogo sukmo yang mirip dengan yang dikisahkan dalam insidious dimana lakon dalam film tersebut melakukan perjalanan ke dunia astral, bertemu mahluk mahluk gaib sekaligus melawan mereka.
Atau film Mama yang sekilas sangat mirip dengan kisah wewe gombel dari Indonesia sendiri, dimana wewe gombel ini sering menculik anak anak, menyembunyikan dalam dunia astral agar tidak diketemukan oleh orang orang yang sedang kebingungan mencari korban yang diculik wewe gombel.
Cerita seram Indonesia dibanding luar negeri
Jika dibandingkan seram dan menakutkan mana cerita lokal dengan cerita dari luar negeri, tentunya relatif tergantung dari bagaimana seseorang bercerita dan menggambarkan apa yang menjadi penyebab horornya, namun pada dasarnya kisah hantu dan kejadian gaib dari dalam negeri ini tentu sangat banyak.
Dimana cerita horor dengan cita rasa lokal akan lebih bisa menyentuh ketakutan penonton, sebut saja seperti era 80-90an dimana banyak film tentang sundel bolong, malam satu suro hingga film film lawas yang sangat melegenda.
Tentunya penulis sebagai penyuka film yang memicu ketakutan ini berharap ada nantinya film maker yang benar benar menggarap dengan basik cerita lokal yang mendunia, tidak perlu bingung sebab sudah banyak jenis mahluk mahluk gaib baik yang masih dikenal atau sudah tidak dikenal bisa dijadikan refrensi cerita.
Pesugihan nyai blorong
Misalkan sebuah kisah pesugihan yang sangat terkenal yaitu pesugihan nyai blorong dijadikan ide cerita film, tentu sangat menarik dan menyentuh banyak kalangan sebab pesugihan ini beserta segala macam kisah horornya sudah sangat melegenda sejak jaman dahulu hingga sekarang.
Dimana seseorang yang ingin kaya mendadak akan mengikat perjanjian dengan siluman ular wanita dari laut selatang, meski dalam catatan sejarah dikatakan blorong bukan hanya perempuan namun ada juga blorong laki laki yang keduanya biasa ditemui dalam rawa rawa dan pesisir pantai seperti tertulis dalam hantu kuno tanah jawa ini.
Seseorang yang mengikat perjanjian dengan nyai blorong diharuskan bersetubuh setiap bulan bulan tertentu, setelah bersetubuh dengan siluman yang mengambil rupa wanita cantik tersebut maka pengguna pesugihan akan diberikan sisik emas yang banyak.
Harta yang bisa membuat seseorang kaya, ataupun akan tiba tiba mendapati segala usaha dan bisnisnya melonjak diluar nalar, namun seiring waktu pesugihan tersbeut akan meminta korban jiwa baik dari keluarga maupun dirinya sendiri pada akhir kisah.
Tentu selain ada kisah seram dan menakutkan pastinya ada kisah yang memberi pelajaran bahwa memakai jasa pesugihan itu tidaklah benar, salah dan bisa menjerumuskan diri sendiri beserta seluruh keluarganya.
Kesimpulan mata ketiga
Kesimpulan yang penulis dapatkan selama ini bahwa film horor disini masih banyak yang terinspirasi dari film film luar negeri dan kisah modern yang tidak atau belum dikenal secara luas, jadi sangat berharap adayang benar benar lokal misal memakai judul dan kisah tentang Rogo Sukmo.
Tentu sebagai penikmat film saja, sebab memang sulit membangun naskah dari ide cerita yang diharapkan bagus dan mengena pada segala umur dan jenjang sosial, namun penulis rasa dengan mengambil horor yang benar benar khas Indonesia akan bisa mengulang kesuksesan film film horor semacam malam satu suro, sundel bolong serta film seram lawas lain.
Akhir kata ini semua hanya opini pribadi penulis, yang berharap akan kemajuan industri perfilman Indonesia, jika ada masukan atau pertanyaan telah disediakan kolom komentar.
silahkan berkomentar atau bertanya jawab dengan sopan dan santun