Jimat dan benda benda bertuah
Jimat dan benda benda bertuah
Kegalauan seorang murid padepokan spiritual persia jantan
Jimat dan benda benda bertuah | Pukul 22.00wib terjadilah sebuah dialog ringan dalam padepokan spiritual persia jantan bimbingan Ki Bagal Rahdi bersama murid muridnya yaitu dul gembok, mukti, jarkoni, jarno jarne serta murid murid lainya dalam sebuah ruangan utama sehabis latihan olah rasa, ruangan yang tak seberapa luas itu diisi oleh puluhan orang dan berpiring piring kacang rebus, kopi hangat, asap rokok dan canda tawa kecil cekikikan yang lahir dari keakraban dan rasa persaudaraan dalam padepokan spiritual persia jantan itu sendiri kebetulan sedang ramai membahas tentang iimat dan benda benda bertuah yang berupa keris, batu, rerajah dan kebetulan marak akhir akhir ini dimunculkan dalam film dan media media lain.
Guru : baiklah kita sambil santai saja serta yang mau lanjutkan rokok silahkan yang mau ngopi silahkan, latihan malam ini sudah selesai dimana kita melatih rasa dan merasakan energi energi dari lawan bicara… hmmm berhubung sudah malam maka kita sempatkan ngobrol setengah jam saja lalu pulang kerumah masing masing.
murid murid : baik guru (lalu riuh rendah kasak kusuk saling tunjuk malu malu bertanya)
Guru : baiklah, jarno jarne katanya mau bertanya?
jarno jarne : ehhh.. enggak kok hehehe (ngelus kepala)
Lalu semua tertawa tawa melihat tingkah kikuk jarno jarne dan Ki Bagal Rahdi pun tersenyum sambil memberi isyarat agar agak merendahkan suara karena sudah malam, lalu ada salah satu muris mengangkat tangan acungkan jari dari gesturnya pengen mengajukan pertanyaan.
jarkoni : (sambil acung acung jari heboh sendiri) ani Ki Guru saya pengen tanya… 😀
Guru : ya silahkan ajukan pertanyaan yang menurutmu penting dan berbobot
“halah paling cuma nanya kapan ketemu pacar” sela jarno jarne dan diiringi dengan hebohnya seiring ruang termasuk dul gembok, mukti dan murid murid lainya, sedang jarkoni masih tegar menunggu jawaban Gurunya…. lalu Ki Bagal Rahdi menyuruh murid lainya diam dan menyuruh jarkoni melanjutkan pertanyaan.
jarkoni : gini pak Guru, saya kan baru baru ini disuruh berhenti belajar di padepokan spiritual ini karena katanya bisa sesat karena saya jadi suka menyimpan keris peninggalan mbah, lalu katanya juga membuat saya jadi berbeda dengan yang dulu dulu dan katanya karena jimat keris itu tadi.
Lalu salah satu orang rumah juga bilang kalau pak Guru itu sesat, maaf sekali tapi ini jelas membuat saya risau dan resah serta membuat saya sulit menentukan arah dan karena saya tidak bisa menjawab semuanya mereka semakin menyudutkan saya.
Bagaimana saya harus menyikapi, menjawab dan apakah saya harus melanjutkan belajar nyantrik disini atau memang seperti omongan tersebut?
Guru : nah ini, sebuah pertanyaan bagus dan sebuah sikap yang pantas kalian tiru yaitu anggaplah padepokan ini rumah dan semua isinya adalah saudara kalian sendiri, jangan takut, jangan malu bertanya.. jadi mari kita cari jawabanya bareng bareng mulai dari kamu dul gembok berikan jawabanmu tentang definisi dan bagaimana jimat itu terjadi.
dul gembok : begini sebelumnya mohon maaf jika nanti ada salah salah pengartian sebab saya ini tiang cubluk (njegeges) ndak paham bahasan muluk muluk, cuman nek menurut KBBI alias Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa azimat itu adalah
azimat/azi·mat/ n barang (tulisan) yang dianggap mempunyai kesaktian dan dapat melindungi pemiliknya, digunakan sebagai penangkal penyakit dan sebagainya
Jadi azimat itu bukan hanya berwujud rerajah, keris, batu dan jenis jenis yang sering kita lihat di media media online, cetak maupun dari media telepisi selama ini walau tidak sepenuhnya salah, namun ada pengegseran arti dari ajimat sendiri yang pada pokoknya sebuah benda yang dikultuskan berlebih menjadi benda benda semacam keris dan wujud wujud yang sering muncul dalam media secara mentah.
Padahal keris sendiri itu bukanlah sebuah jimat jika kita tidak memuja, mengkultuskan secara total dan meminta atau menyandarkan harapan pada sebuah keris, batu atau hal semacamnya, jadi menurut saya jimat itu ada ketika diadakan dan dipercayai sebagai penolong satu satunya dan salah benarnya itu bukanlah hak saya menilai sebab setiap keyakinan mempunyai aturan yang berbeda beda dalam melihat jimat dan benda benda bertuah.
Guru : jadi kesimpulanya apakah menymipan keris dan batu batu itu boleh dikatakan sesat?
silahkan berkomentar atau bertanya jawab dengan sopan dan santun