Inyiak manusia harimau tanah minang
Kisah Inyiak Penjaga Hutan dan Manusia dengan Harimau
Inyiak manusia harimau tanah minang | Bagi orang minang tentunya telah mengenal inyiak itu sebagai manusia harimau yang menjaga orang orang minang terutama yang sedang dalam perantauan, menurut tutur tinular/cerita rakyat yang berkembang dari mulut ke mulut.
Bahwa setiap orang minang selalu didampingi oleh inyiak masing masing, namun tidak semua orang bisa melihat atau berkomunikasi dengan inyiak sendiri.
Sebagai sosok penjaga hutan sendiri inyiak diyakini sebagai manusia setengah harimau meskipun ada beberapa varian penggambaran wujud dari inyiak ini oleh beberapa cerita rakyat, dua diantara antara menyebutkan inyiak sebagai jelmaan seseorang yang mempelajari ilmu putih yang dapat berubah menjadi manusia harimau.
Sedangkan cerita lainya mengatakan inyiak adalah mahluk halus sedari awal terutama mahluk dari jenis siluman harimau, berwujud setengah harimau setengah manusia atau harimau saja.
Inyiak manusia harimau minang
Inyiak manusia harimau tanah minang sendiri dikatakan sosok yang mampu berdialog dengan kedua mahluk pada suatu masa dan pernah menjembatani kontrak sosial antara manusia dengan harimau, agar tidak saling menyerang dan saling memusuhi.
Meskipun era sekarang kita tau sendiri harimau menjadi satwa langka sedang manusia tak lagi bisa dilindungi, oleh sebab itulah inyiak bisa diterima oleh kedua mahluk tersebut secara damai.
Meski inyiak adalah manusia harimau namun adakalanya juga tidak bisa mengontrol perubahan wujudnya sendiri, semisal jika berada didekat mata air maka otomatis secara tak terkontrol ia bisa berubah menjadi harimau saja dengan sifat yang entah tidak terduga.
Meskipun begitu ia bisa menjadi sosok manusia biasa dengan ciri ciri tersendiri semisal tangan lebih panjang dari manusia biasa, rambut atau tidak adanya cekungan antara hidung dan mulutnya.
Penjaga Orang rantau
Dikatakan juga inyiak adalah penjaga orang minang yang sedang merantau atau sedang berada didaerah asing/rantau maka inyiak akan serta merta melindunginya (setiap orang mempunyai inyiak masing masing), dan cara melindunginya pun tidak seperti dalam film film aksi.
Namun inyiak memberi bantuan dengan wujud dorongan spiritual dan perlindungan supranatural, agar seseorang bisa menjalani aktifitasnya sehari hari dengan baik dan tenang.
Kadang orang yang sudah bisa mengenali dan bertemu inyiak dirinya akan bisa terlindungi juga dalam kondisi trance atau merasuk dalam tubuh manusia, dan tubuh manusianya akan digerakkan oleh inyiak lengkap dengan sifat harimau dan suaranya ketika menghadapi bahaya.
Ini sangat mirip dengan keilmuan keilmuan sekarang yang mengambil jurus jurus gaib binatang, untuk perlindungan diri meskipun berbeda pada prakteknya sendiri.
Nah itulah sekilas tentang Inyiak manusia harimau tanah minang dalam wujud manusia harimau yang dikupas oleh Wyland D. Hand dalam salah satu bukunya yang berfokus apda kepercayaan rakyat pada mahluk gaib, kekuatan sakti dan alam alam gaib lainya, Danandjaja, James 2002. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, Pandian, Jacob 1991. Culture, Religion, and The Sacred Self: A Critical Introduction. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Cindaku Manusia harimau
Meskipun begitu ada narasumber juga mengatakan bahwa kalau Inyiak manusia harimau tanah minang sendiri berawal dan dikenal secara umum di sekitaran Gn Dempo, pagaralam sumsel lalu di bengkulu dan jambi sendiri lebih mengenal cindaku atau datuk.
Meskipun merujuk pada sosok yang serupa dan sekilas cindaku sendiri adalah sebutan untuk manusia harimau yang berasal dari daerah Kerinci, Jambi. Menurut kepercayaan masyarakat Kerinci sebab kepercayaanya bahwa manusia dengan harimau.
Kepercayaan yang dianut oleh masyrakat kerinci tentang manusia harimau cindaku ini turun temurun dari nenek moyang, yang bertujuan untuk melestarikan hutan di wilayah kerinci yang menjadi habitat asli harimau sumatra.
Serupa dengan mitos tidak bolehnya menebang pohon tua yang konon menjadi tempat tinggal hantu hantu seperti dalam artikel menebang pohon tua, dan dalam beberapa cerita rakyat disebutkan juga bahwa adanya perjanjian.
Antara cindaku dengan nenek moyang tentang pembagian daerah yang biasa disebut tingkas dengan harimau di hutan wilayah kerinci, itulah sekilas tentang cindaku yang sangat serupa dengan kisah dari inyiak meskipun ada beberapa perbedaan tentunya.
mau privasi lewat wa aj