Mitos petilasan Semar klampis ireng
Semar Klampis Ireng
Mataketiga.com | Lama sekali tidak update artikel misteri dan supranatural dikarenakan kegiatan yang sangat menumpuk dalam keseharian penulis, maka kali ini akan menuliskan tentang jalan misteri pada tanggal 04/05/2019 malam bersama beberapa sahabat disalah satu petilasan tua dan wingit disudut kota Ponorogo tepatnya Desa Gandu Kepuh.
Klampis ireng namanya, sebuah lokasi pertapaan tua dan dipercaya sebagai petilasan eyang semar dalam tokoh pewayangan yang tentunya kita pernah mendengar siapa semar tersebut, konon cerita tempat ini dulunya adalah dimana semar membuat dan mengajarkan keilmuan jawa tentang manunggaling kawulo Gusti dalam sebuah padepokan kuno.
Kenapa bernama klampis ireng dikarenakan ditengah areal yang konon padepokan tersebut ada sebuah pohon klampis besar yang biasanya berwarna coklat namun disitu klampis berwarna ireng/hitam, maka disitulah awal mula dinamakan klampis ireng (namun sekarang pohon klampis ireng sudah tidak ada lagi).
Lokasi Klampis Ireng
Malam itu penulis bersama tiga orang teman memang membuat acara dadakan melihat keadaan klampis ireng sebenarnya dimana penulis belum pernah kesana sekalipun, semua hanya didengar dan dilihat melalui internet serta cerita mulut ke mulut saja.
Akses jalan menuju lokasi dari jalan besar tidaklah mudah dikarenakan lokasi yang berada tepat ditengah areal persawahan, jalan setapak yang memang hanya muat satu mobil namun masih berwujud jalan tanah tidak rata dan jika hujan tentu sangat sulit dilewati.
Dari jalan aspal hingga lokasi kira kira berjarak kurang lebih 800meter dan sampailah penulis diepan gerbang klampis ireng, gerbang menjulang berwarna hitam dengan dua buah patung semar dikanan kiri bertuliskan klampis ireng di gapura tersebut.
Tidak ada hawa mistis yang terkesan disana kecuali gelap dan sepi sekali, meski jika dilihat dan dirasakan dengan mata batin sangatlah berbeda, segala cahaya dan wara wiri mahluk gaib sudah terasa dan terlihat semenjak penulis memasuki areal jalanan persawahan.
Penglihatan Secara Gaib
Keadaan lokasi secara nyata hanyalah sebuah pertapaan dengan dua bangunan inti yaitu yang pertama adalah tempat persembahan atau tempat orang melakukan ritual membakar dupa atau kemenyan, biasanya orang orang menyertakan bunga bungaan dan sesaji lain untuk bertemu eyang semar tersebut.
Bangungan satunya adalah tempat pertapaan atau orang menyepi yaitu sebuah rumah kecil tanpa penerangan, jadi dikhususkan orang menyepi beberapa hari atau hanya semalam tergantung dari dawuh/rujukan praktisi yang mereka biasanya bawa sendiri meski disitu juga ada juru kuncinya (namun penulis kebetulan tidak menemukan juru kunci malam itu).
Sedangkan kondisi lokasi dalam penglihatan mata batin sangat berbeda dengan kondisi fisik yang sunyi dan sangat gelap tersebut, kondisi dalam pandangan batin tempat tersebut sangat riuh dengan wara wiri mahluk beraneka ragam, bau bauan unik silih berganti serta remang remang cahaya yang tidak terlihat asalnya darimana.
Mulai dari ular emas, kera hitam, mahluk sosok manusia dengan kepala atau bagian abdan lain dengan ciri binatang, pusaka pusaka serta mahluk yang aneh hingga menyeramkan terlihat jelas seperti sedang melakuakn aktivitas tertentu yang tidak penulis lihat lebih detail.
Meski konon ada kerajaan gaib tepat setelah memasuki gerbang namun yang terlihat oleh penulis malah tak seperti yang diceritakan, kerajaan gaib atau pusat energi berada beberapa puluh meter disamping pertapaan itu sendiri dan tak terlihat wujud semar.
Itu dikarenakan mungkin penulis tidak melakukan ritual dahulu sebab memang tidak bertujuan untuk ritual, penulis hanya melihat banyak mahluk gaib serta salah satu penunggu terkuat/tertua dilokasi tersebut sebagai wujud kera raksasa berbulu emas.
Penunggu Petilsan yang Mataketiga temui
Kera raksasa tersebut tingginya sekitaran 5-8 meter mungkin dan duduk diatas sebuah batu besar berwarna hitam, tidak banyak yang bisa penulis ceritakan sebab komunikasi gaib yang dibuat hanya beberapa kalimat semisal siapa nama dan sejak kapan ia ada, apa yang ia tunggu dan apakah benar ada semar dipertapaan/petilsan klampis ireng tersebut.
Kera raksasa tersbeut menyebut sebuah nama (namanya yang tidak saya sebut disini menjaga hal yang tak diinginkan), lalu sudah semenjak dijadikan pertapaanlah ia sudah ada disini namun untuk masalah semar ini sangat kompleks jadi tidak akan penulis jelaskan ada tidaknya secara detail karena mungkin ada baiknya dibahas siapakah semar dalam artikel tersnediri.
Penunggu (salah satu) tersebut mengatakan orang yang menemui semar bisa ada beberapa macam yaitu
- orang yang benar bertemu semar, orang tersebut bisa saja bertemu dengan sosok semar yang merupakan simbol dari sebuah kematangan spiritual yang mampu menembus alam gaib kasar lokasi tersebut dan menemukan simbol simbol kesucian dalam diri dan menjelma dalam simbol simbol yang ia kenal.
-
orang yang bertemu mahluk gaib dan menjelma menjadi semar, ini yang banyak terjadi dimana orang orang datang kesitu dengan tujuan tertentu dan sudah terpengaruh disitu ada semar, maka akan banyak mahluk halus yang menjelma menjadi semar dan bisa saja menawarkan bantuan atau sejenisnya sebagai godaan.
-
orang yang bertemu semar namun bersumber dari imajinasinya saja dimana seseorang baik itu praktisi/paranormal ataupun orang yang menyewa atau membawa praktisi tersebut, karena niatnya tidak sematang kemampuan dan niat bisa saja yang muncul adalah imajinasi dan terwujud dalam penglihatan alam pikirnya.
Tentunya masih banyak kemungkinan lain dan bisa saja seseorang bertemu semar yang ebnar benar semar namun tiga hal itulah yang penulis dapat dari komunikasi dengan kera emas raksasa tersebut, setelah itu hening komunikasi terputus dan penglihatan serta aktifitas gaib yang terpampang tiba tiba hilang.
Lokasi kembali seperti semula, sepi dan gelap hanya ada nyala dupa dan kemenyan sisa orang melakuakn ritual sebelum kami datang.
Sayang sekali malam itu tidak ada juru kunci yang bisa ditanyai sejarah turun temurun secara lengkapnya, jadi hanya bersifat penilaian penulis saja dan cerita yang santer terdengar dari orang orang sekitar.
Penulis sendiri beranggapan tempat tersebut memang wingit dan aura positif serta negatif tercampur baur, hanya orang dengan tingkat spiritual mumpuni yang bsia masuk area positifnya secara tepat dan tak sedikit pula yang terjebak dalam area negatif beserta mahluk mahluk negatifnya.
Klampis ireng adalah tempat yang memiliki daya besar, energi yang bisa diakses siapap saja yang mampu namun sering disalah gunakan hingga mengundang mahluk mahluk negatif untuk aktif menggoda dan mencari manusia yang bersedia menjadi alat eksistensi mereka.
Sosok semar sendiri menjadi kepercayaan turun temurun masyarakat jawa pada umumnya dan disetiap daerah memiliki petilasan semar masing masing, maka itulah sangat disayangkan tidak bertemu juru kunci yang bisa menjelaskan tentang sejarah lengkap klampis ireng dan sosok semar atau juga dikenal dengan ismoyo.
Akhir kata mohon maaf jika ada salah salah kata dan terimakasih untuk waktu dan perlindungan yang diberikan Tuhan dengan keselamatan dalam menujud dan melihat lokasi klampis ireng yang sangat wingit, rahayu.
silahkan berkomentar atau bertanya jawab dengan sopan dan santun