Kakang Kawah Adi Ari Ari

Bertemu dengan wujud spiritual saudara gaib

mar marti kakang kawah adi ari ari
getih puser papat kalimo pancer
kadangku kang karawatan, kadangku kang ora karawatan
kadangku kang metu soko margo ino, kadangku kang metu bareng sedino
.... (penggalan)

mataketiga.com | (2010) Bertemu saudara gaib atau yang biasa disebut sebagai sedulur papat atau kakang kawah adi ari ari dan ini adalah pengalaman mataketiga (jalak paningal) sendiri yang waktu itu masih belajar di salah satu padepokan spiritual, waktu itu mataketiga sedang mendapatkan tugas (tirakat) khusus untuk bersih diri melalui tata cara meditasi dan tidak diberitahu akan seperti apa saja kejadian yang ditemui.

 

Kondisi dan tujuan

Dimulai dengan puasa ngrowot dan mandi 7 mata air dengan niatan membersihkan diri maka pad malam harinya mataketiga diharuskan samadi disebuah ruangan gelap sendirian pad amalam hari dengan membakar dupa, memakai minyak wangi agar kesadaran tetap terjaga saat mulai melakukan prosesi meditasi khusus tersebut dengan niatan kurang lebih “Gusti Pangeran Kang Akaryo Jagad kulo nyuwun kawelasan lan nyuwun pangapura” lalu mulailah mataketiga memasuki fase fase meditasi. Pada awalnya hanya terasa seperti meditasi sebelum sebelumnya yang penuh dengan gejolak dan melihat warna warni pancaran cahaya dalam kegelapan saat mata terpejam, namun semua harus diabaikan karena bukan itu yang dituju dan memasuki meditasi yang lebih dalam nan hening sedikit demi sedikit mulailah terasa tubuh menjadi sangat kecil diantara gejolak alam sekitar.

Keadaan dan situasi saat meditasi

Dalam kondisi hening tersebut mulai memanjatkan niat dengan penuh rasa agar diberi pengampunan dan rasa kasih dariNya dan tiba tiba saja suasana berubah dan memaksa untuk membuka mata dan menyadarisedang berada dalam sebuah ruangan yang putih bersih tanpa ada apapun dan cahaya yang entah bersumber darimana mulai makin menerangi ruangan putih tersebut.

Kejadian spiritual saat meditasi

kakang kawah adi ari ari

Sebelum pikiran benar benar mengambil alih tiba tiba saja mataketiga (jalak paningal) melihat sosok lain dirinya sedang bermeditasi namun tidak sendiri sebab ada sosok lain yang bermeditasi didepan sosok pertama namun sosok kedua tersebut hanya berwujud cahaya putih, dengan baju dan wajah yang sama namun tanpa ekspresi jelas karena tubuhnya hanya seperti kumpulan cahaya. Sempat terlintas untuk mendekat namun sepersekian detik kemudian kembali ruangan berubah dan kali ini mataketiga berada dalam sebuah tanah lapang dengan rerumputan dan pohon pohon kecil, ketika mata melihat sekitar dan tertuju pada beberapa sosok yang berada tidak begitu jauh dari mataketiga berdiri.

Sosok sosok tersebut berjumlah 4 dengan warna warni tubuh yang berbeda beda ada sosok yang berwarna merah, hijau, putih dan kuning dengan baju dan wajah yang benar benar sama seperti wajah dan postur mataketiga waktu itu. Sesaat kemudian sosok dengan warna tubuh hujau menumbuhkan pohon sirih yang besar dan mengambil daunya ditangan kiri dan tangan kanan meraih angkasa lalu ada air yang turun dari kehampaan mengucur melalui tanganya dan turun hingga kaki menuju tanah.

Sedangkan sosok sosok lain tetap pada posisi bersila meditasi dans etelah itu tiba tiba mataketiga tersadar dari meditasi dengan sendirinya dan setelah tersadar penuh mulai mencari tau sebisanya siapakah dan apakah mereka itu, namun tidak kunjung mendapat jawaban yang tepat hingga akhirnya memutuskan untuk memilih tidur dan mencari jawaban kepada guru di padepokan keesokan hari.

 

Keesokan harinya setelah bersih badan alias mandi dan makan minum pastinya maka mataketiga langsung jalan kaki menuju padepokan yang jaraknya lumayan bikin ngos ngosan, setelah sampai di padepokan lalu ijin bertemu guru untuk sekedar bercerita dan mengajukan pertanyaan tentang hasil meditasi semalam.

Dan menurut Guru mataketiga dijelaskan bahwa itu adalah sedulur papat yang muncul dan mewujud sebagai diri sendiri dengan berbagai warna yang menyimbolkan masing masing sifat dan fungsinya, sebelum sempat mengajukan pertanyaan lagi maka dijelaskan juga kalau daun sirih dan air mengalir adalah simbol pengobatan dan kebersihan jadi disitu dijelaskan juga bahwa mataketiga mempunyai bakat olah energi dan penghidupan (rejeki).
Dan panjang lebar dijelaskan arah dan tujuan tirakat tersebut sebenarnya yang tidak mungkin maaketiga ceritakan karena bersifat pribadi :D, namun pada intinya tirakat tersebut adalah untuk membersihkan diri dan membangkitkan daya yang ada pada dalam diri masing masing orang dan tentunya juga setiap orang mempunyai laku tirakat yang berbeda beda walau tujuanya sama.

Sekian cerita pengalaman mataketiga yang masih teringat sampai sekarang dan artikel yang mungkin bisa menjelaskan arti warna warni pada saudara gaib bisa anda baca disini ARTIKEL TENTANG SAUDARA GAIB, terimakasih telah berkenan membacanya dan semoga selalu dalam berkahNya.

 

kakang kawah adi ari ari

Hayu