Perjalanan dan ilmu kehidupan
Perjalanan kehidupan tentang refleksi diri
Mataketiga | Hallo selamat pagi mase dan mbake, gini mase jadi artikel kali ini bukan masalah tips atau artikel artikel seperti yang sudah sudah akan tetapi artikel ini hanyalah sebuah ungkapan dan kesan kesan yang saya alami dari mulai belajar supranatural dan spiritual sampai sekarang ini yang belum juga menemukan diri sejati yang katanya akan kita temui dalam wujud wujud gaib atau guru sejati yang akan menemui kita dan mengajari hal hal gaib dalam dunia ini. Dan jelasnya juga artikel ini tidak ada maksud menyerang pihak manapun dan kalau ada perbedaan pandangan ya wajar saja sebab ini cuma berdasar pengalaman pribadi dan pemikiran pemikiran pribadi sendiri, meskipun berdasar teori teori yang simpel dari tempat saya belajar dulu namun ternyata untuk menyelaraskanya dalam kehidupan sangatlah sulit tidak semudah mengeja dan memahami dalam pikiran.
Awal mula saya belajar supranatural secara mandiri alias berdasar buku dan majalah majalah supranatural sekitar tahun 1995 hingga 1999 dimana saya sangat getol sekali menggali ilmu ilmu dengan segala macam cara tanpa bantuan guru dan hanya berdasar nekad sebab ya masih muda, dari mulai membuat jimat hingga puasa puasa demi ilmu pukulan maut bahkan demi membuat orang lain tunduk kepada saya hanya dengan masuk dalam mimpi atau ucapan saja dan yang saya dapatkan adalah kesenangan dan kesenangan meski banyak dicibir karena tingkah laku yang seperti orang tak waras kala itu.
Hingga akhirnya suatu ketika saya mendapati sebuah kejadian luar biasa yaitu ketika ditipu oleh dedemit penunggu kuburan tua yang termuat dalam artikel bahaya ngelmu tanpa guru ini dan disitulah saya mulai belajar dengan sandingan guru dan teman teman seperguruan untuk sharing dan mencari jawaban, dari situ saya mulai dikenalkan dengan materi materi dan teori teori tentang bagaimana seorang manusia harus emnyikapi dirinya sendiri dan kondisi alam sekitar terutama tentang bagaimana seorang manusia bisa merdeka dari nafsu dan kejahatan kejahtan yang menenggelamkan diri sejati dan bagaimana manusia harus berani hidup dengan baik benar.
Waktu berganti tahun demi tahun dan pengalaman supranatural naik turun seiring usia dan memberikan pemahaman spiritual dalam diri pribadi selain dari pengajaran dalam padepokan dan dengan tipikal saya yang agak kritis dan suka sekali memberontak karena separuh usia saya ini dulu habis dijalanan sebagai pengikut jalan punk yang keras dan penuh dengan diri sendiri dalam menentukan arah hidupan, waktu itu belum juga saya menemukan siapa diri sejati karena pikiran masih kalut, nganggur, jomblo, kehidupan morat marit dan serasa supranatural dan spiritual hanyalah menjadi eplarian saya secara pribadi meskipun padepokan memberikan pengajaran yang benar dan baik namun terasa hampa dalam pemahaman pribadi.
Sekitar tahun 2008nan saya mulai merantau dan meninggalkan padepokan karena ragu pada diri sendiri dan tujuan hidup yang semakin tak karuan karena menganggur dan saya hanya bisa menjadi penghusada pijit dan urut kesehatan sedangkan saya berpedoman ilmu adalah gratis dan tidak boleh diberikan dengan mahar seberarapun seperti tertuang dalam artikel apakah memang ilmu itu gratis disini yang berujung pada penilaian saya bahwa harga sebuah ilmu itu sangatlah mahal dan menuntut lebih dari uang yaitu kehidupan dan diri kita sendiri, dalam perantuan tersebut saya akhirnya mulai bisa menerima keadaan diri sendiri dan memaafkan segala kesalahan kesalahan yang telah saya perbuat lalu setelah mulai bisa memaafkan diri sendiri pun pelan pelanlah mulai bisa memaafkan keadaan dan kesalahan kesalahan orang lain kepada saya meskipun entah mereka mau memaafkan atau tidak ketika saya membuat kesalahan kesalahan masa lalu sebab dari jaman di padepokan selalu diwanti wanti agar manusia bisa memaafkan dirinya sendiri, jujur pada dirinya sendiri maka hatinya dan dirinya akan jujur dalam setiap laku dan tingkah polah kehidupan pribadi maupun sosialnya dan dari situlah seorang manusia bisa mengenali diri dan tujuan hidup.
Ketika mulai bisa menentukan arah dan tujuan hidup maka pelan pelan terbangunlah sebuah paguyuban meditasi yang saya kelola dengan mengajarkan dan membagikan apa apa saja yang dialami, ditemui sebagai seorang pelajar serta sebagai seorang pembimbing meditasi serta disitulah juga menemukan banyak sekali fakta fakta kekurangan diri sendiri, ksalahan kesalahan yang semakin jelas terungkap dalam renungan dan bagaimana nakalnya saya dulu waktu menjadi seorang peleajar di padepokan dan bagaimana susahnya guru membimbing banyak murid… kini saya secara pribadi juga mengalaminya dan semakin besarlah rasa hormat saya kepada guru dan pembimbing pembimbing yang telah dengan sabar dan telaten meninggalkan egonya sendiri demi orang lain.
Saya mulai bisa menemukan apa yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan, menggunakan pengetahuan spiritual untuk kehidupan agar semakin terarah beriring dalam kehidupan nyata serta menjadikan sebuah perjalanan hidup sebagai masukan masukan bagi kehidupan spiritual secara nyata seperti kata seorang praktisi yangs aya kenal berbicara bahwa “spiritual adalah guru kehidupan dan kehidupan sendiri adalah guru dari spiritual” lalu bagaimana dengan supranatural?
Supranatural akan mengikuti naiknya tingkat spiritual seseorang bahkan ketika orang tersebut tidak belajar secara khusus pun akan didapatkan sesuai bakat dan apa yang dipunyainya smeua akan berjalan seiring waktu dan seimbang, menjadi pribadi yang bisa menentukan pilihan secara tegas namun fleksibel, berpengetahuan luas namun harus tetap menjadi biasa dan tidak nganeh anehi atau bahkan membuat dirinya besar sendiri dikalangan sosial dan diritulah saya menemukan juga siapa diri saya yang telah lama hilang selama terpuruk dalam keraguan diri dan amarah yang sangat membelenggu perjalanan hidup.
Secara spesifik teori menemukan diri sejati yang dikatakans ecara gaib saya memang belum pernah sama sekali apalagi yang dikatakan guru sejati sebagai sosok perwujudan gaib yang memberikan kita ajaran ajaran supranatural dan spiritual secara tatap muka dan dibawa ketenpat tempat asing alam astral, weh saya belum ketemu saya sekali meski begitu saya sangat bersyukur apa yang alami sepanjang hidup dan pembelajaran spiritual yang didapatkan dari padepokan dahulu ternyata menuntun saya menjadi seperti sekarang ini dan tentang pandangan orang kepada saya tetap saya tampung dalam olah pikir dan penalaran koreksi pribadi.
Sedangkan guru sejati yang saya temui dan alami adalah wujud dari hasil pengalaman itu sendiri dan jalan hidup yang digariskan olehNya lalu dengan diris ejati kita harus bisa menerima setiap kelebihan, kekurangan dan jalan hidup yang sudah dituliskan dalam takdir dan banyak pilihan hidup agar kita sellau berani menerima kenyataan, berani hidup dengan gagah berani dan tidak mudah menyerah menyalahkan keadaan dan kondisi sosial.
Sekian dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atau kurang tepat bahasanya, bisa komentar dikolom komentar atau silahkan kirim email ke [email protected] disitu juga bisa konsultasi masalah spiritual maupun masalah supranatural secara privacy dan cuma cuma tentunya bagi penikmat blog mataketiga.com.
Beranilah hidup, sebab jika berani mati itu hal yang mudah
Mati pun tak sesederhana yang kita kira, apakah kita pantas
Pulang dan memberi kesaksian bagaimana kita berjalan.
Rahayu
jalak paningal
silahkan berkomentar atau bertanya jawab dengan sopan dan santun