Tumbal Pesugihan Buto Ijo
Tumbal Pesugihan Buto Ijo | dahulu ketika masih remaja dan masih sering menginap di rumah mrX didaerah yogyakarta, penulis pernah menemui hal yang diluar nalar dan sangat tidak mengenakan sebab berhubungan dengan temanya temen dari orang yang sangat penulis kenal.

Adalah temen dekatnya mrX walau hanya sekali dua kali bertemu,  siang itu penulis sedang membaca baca artikel keilmuan jawa kuno, salah seorang pengurus rumah tadi meminta tolong agar penulis membantu membersihkan ruangan kosong karna akan ada yang menginap.

Tumbal Pesugihan Buto Ijo

Langsung saja penulis bersihkan dan setelah beres penulis dan pengurus rumah tadi bersantai sambil menunggu tamu (sebut saja mas jono) yang katanya akan datang bersama mrX, saat kami masih bersantai datanglah mereka dengan mengendarai sebuah motor.

Kami diminta membawa tamu yang dibonceng mrX tadi dengan cara memapahnya karena jalanya agak sempoyongan, tanpa banyak tanya langsung kami tuntun menuju ruang tamu dan pengurus rumah menemaninya sedang penulis menuju dapur untuk membuatkan tamu dan guru minuman teh hangat sekalian buat teh snediri juga.

Setelah minuman antarkan maka penulis ikut menemani tamu(sebut saja mas jono) beserta mrX, menceritakan kondisi mas jono tersebut dan saat sedang memulai pembicaraan serius.

Tetiba mas jono tadi mengambil taplak meja berwarna hijau dimeja tadi serta meremasnya dan berkata ‘wah ada ular, ular!!”, lalu setelah tidak jadi merobek taplak meja tadi dan melepaskan kain taplak dia tiba tiba setengah berdiri mengambil gelas teh.

Membuka tutupnya tapi nggak jadi minum sambil bilang dari dalam gelas keluar ular “ULAR!” teriaknya.

Siksaaan menjadi korban pesugihan

Mulai itu dimanampun ia melihat selalau melihat ada ular keluar dari sela sela kain, gelas, baju dan sela sela rambut kepala bahkan dari langit langit rumah hingga ia berteriak teriak histeris ketakutan dan ingin berlari kejalan untung saat itu masih bisa dicegah mrX dan penulis.

Penulis masih tak habis pikir apakah orang ini mabuk atau beban berat pikiran jadi stress padahal setau penulis dia orang yang slow, tidak pernah memendam masalah secara berlebih dalam heran tiba tiba mrX bilang mas jono terkena tanda pesugihan dari salah satu orang.

Pesugihan berwujud buto ijo kalau ndak salah ingat yang dikatakan namun mengirim siluman ular sebagai perantara, penanda agar korban tidak sadarkan diri secara kejiwaan agar mudah diambil.

siluman-ular

Menjaga Korban Pesugihan

Hari sudah sore tiba tiba temen penulis yang agak stress beneran datang (kalau ini stress karena pengaruh lingkungan) datang menggantikan pengurus rumah karena akan berangkat kerja shift malam, maka yang ditugasi menjaga orang tadi adalah penulis dan teman yang stress sedikit.

Sebut saja kiku dan dengan pasti kami menyanggupinya sedang mrX akan ada tamu ada keperluan dengan salah satu media, penulis dan kiku mencoba menghibur mas jono dan mengalihkan pembicaraan tentang apa saja.

Asal tidak ada lagi pembicaraan tentang ular ular yang keluar darimana mana padahal kami tak melihatnya, wlaau agak keder juga tapi penulis tetap santai sebab ada teman kiku yang bisa sedikit seiya sekata dengan mas jono.

Setelah malam tiba bersamaan mrX tiba di rumah menginap tadi, penulis dan kiku diminta istirahat skelaian membujuk mas jono untuk tidur, sebab akan ada tamu lain yang datang walau sebentar dan kami diminta menjaga mas jono tetap dalam kamar.

Setelah kami ajak mas jono masuk kamar saya keluar sebentar menemui mrX yang sedang ngobrol lalu setelah selesai, semua mulai pulang kerumah masing maisng dong dan penulis disuruh menemani kiku lagi untuk menjaga mas jono tadi.

Kengerian dan ketakutan

Yang penulis sangka bisa tidur ternyata buyar bung, mas jono sepanjang malam berteriak teriak dan menyebut asama Allah karena melihat dimana mana muncul ular, laki laki besar serta melihat ada pintu bercahaya padahal jelas jelas itu tembok dan tidak ada pintunya.

Kami berdua mencoba menahanya untuk berbuat yang tidak tidak sebab kami berada dilantai dua dan sengans egala upaya akhirnya mas jono mau duduk dan mulai rebahan tidur.

Belum ada setengah terlelap, jam mas jono melompat lompat dan ketakutan lalu mendobrak dobrak pintu kamar sambil teriak teriak dan berdoa, tidak jelas dan lebih tepatnya meracau tentang ular lagi dan segala wujud menyeramkan yang datang silih berganti.

Saking capeknya kami mencoba menahan dan membujuknya akhirnya kami bagi tugas satu bangun satu tidur ngawasi mas jono, dan itu ternyata sangat tidak berhasil sebab bagaimanapun mas jono selalau bangun dan ketakutan sepanjang malam,

Hingga subuh dan adzan berkumandang mas jono baru mulai bisa tidur beneran dan tentu kami juga bisa istirahat, tiba tiba kamar dibuka oleh teman tempat menginap dan berkata diminta turun oleh mrX sebab mas jono mau dibawa untuk diobati lebih lanjut.

Kuasa Tuhan dan kehendakNya adalah misteri

Setelah mas jono disuruh mandi dan ganti baju akhirnya dibawa oleh mrX dan teman kami tadi untuk diobati, setelah itu penulis akhirnya pulang dulu kerumah untuk istirahat dan menunggu kabar pengobatanya sedangkan kiku nerusin tidur balik kekamar tadi.

Ketika penulis malamnya balik ke padepokanternyata mas jono sudah sembuh walau masih sedikit bengong, namun sudah tidak seperti kemaren dan setelah mas jono diantar pulang mrX bercerita bahwa siluman ular piaraan buto ijo sudah dicabut dan dibuang.

Meninggal dalam keadaan sadar

Selama beberapa hari mas jono bekerja seperti biasa namun pada hari ketujuh saya mendengar kabar dari mrX,  bahwa mas jono meninggal dengan tenang, ternyata tanda pesugihan tidak hilang begitu saja ketika siluman ular penanda tadi telah dicabut dan dibuang.

Meski begitu keluarga dan teman teman smeua bersyukur, dikarenakan keadaan meninggal sudah dalam keadaan sadar, tidak seperti awal dibawa saat terkena tanda pesugihan.

Semoga arwahnya diterima disisiNya dan sesuai dengan amal ibadah almarhum, dan semoga yang memelihara pesugihan lekas diberi kesadaran dan tidak menurun pada anak cucu.

Sebab membunuh demi kepentingan itu bisa dilakukan siapa saja namun membuat sesuatu hidup itu mustahil maka manusia, hanya bisa merawat dan saling berbuat baik kepada sesamanya.

Kisah ini berdasar pengalaman penulis yang dengan menyamarkan nama nama demi menjaga privasi namun dengan basik cerita yang sebenarnya dengan tidak mengurangi kejadian dan endingnya, sekian dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atau kurang tepat bahasanya.

mataketiga-sketsa-gaib